-

Cara Hemat Energi Listrik

Menghemat energi listrik sangat penting dilakukan dari sekarang. Penghematan energi listrik ini menjadi penting karena sumbernya yang berasal dari energi yang sulit diperbarui. Seperti yang kita ketahui sumber energi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber energi yang dapat diperbarui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sumber energi yang dapat diperbarui adalah energi yang dapat digunakan berkali-kali atau setelah dipakai dapat dipulihkan atau tumbuh lagi dalam waktu yang terjangkau. Tanah, air, hutan, tumbuhan, Ikan, dan hewan lainnya adalah sumber energi yang dapat diperbarui. Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber energi yang bila dipakai akan habis dan membutuhkan ribuan sampai jutaan tahun untuk memperoleh kembali sumber energi tersebut. Contoh sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah batu bara, minyak, gas alam, bijih logam, dan fosfat. Energi tak terbarui inilah yang perlu dilakukan penghematan.
Cara Menghemat Energi Listrik
Hemat Energi Listrik
Oleh karena itu, manusia perlu melakukan penghematan energi agar sumber energi dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Penghematan energi listrik juga sangat perlu kita lakukan, selain harga energi listrik mahal sumber energi listrik tuga terbatas. Berikut adalah cara menghemat energi listrik:
  • Penggunaan Lampu: Gunakan lampu TL daripada lampu pijar. Selain menghemat energi, lampu TL juga memberikan cahaya yang lebih terang daripada lampu pijar.
  • Penggunaan Pemanas Air: Pemanas air merupakan penyerap energi yang besar di dalam rumah. Ada beberapa cara menghemat pemakaian energi pemanas air seperti kurangi pemakaian pemanas air; gunakan pemanas air yang lebih efisien pemakaian energinya, dan gantilah pemanas air yang menggunakan energi listrik dengan pemanas air yang menggunakan energi panas matahari.
  • Penggunaan Lemari Es: Jangan biarkan lemail es terlalu dingin. Untuk mengecek suhu lemari es, tempatkan termometer di dalam gelas di tengah lemari es. Bacalah suhu setiap 24 jam, usahakan suhu lemari es 37°F (2,8°C) sampai 40°F (4,4°C). Membuka pintu lemari es seperlunya dan pada kondisi tertentu jaga agar dapat tertutup rapat. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas). Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari dan kompor. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran agar proses pelepasan panas berjalan baik.
  • Penggunaan Mesin Cuci: Cucilah pakaian dengan menggunakan air dingin yang sudah diberi detergen. Bila pakaian yang dicuci sedikit. maka gunakan air sesuai kebutuhan. Periksalah lubang angin secara teratur, jangan sampai tersumbat.
  • Penggunaan Setrika listrik: Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan disetrika. Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas. Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk melakukan pekerjaan yang lain.
  • Penggunaan Televisi, Radio, Tape Recorder: Mematikan televisi, radio, tape recorder, dan peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.
  • Penggunaan Kipas Angin: Mematikan kipas angin bila tidak digunakan lagi atau gunakan kipas angin yang dilengkapi alat pengatur waktu (timer) dan atur waktu sesuai kebutuhan. Mengatur kecepatan kipas angin sesuai keperluan.
  • Penggunaan Pengatur Suhu Udara (AC): Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besamya ruangan. Mematikan AC bila tidak digunakan. Mengatur suhu ruangan secukupnya dan tidak menyetel AC terlalu dingin. Menutup pintu, jendela, dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung agar efek pendingin tidak berkurang. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.

0 komentar:

Posting Komentar